Tarnsportasi Bajaj di India. |
Bajaj masih menjadi salah satu transportasi andalan masyarakat perkotaan, baik itu di Indonesia, Thailand maupun India. Kendaraan beroda tiga itu menjadi solusi, saat angkutan massal tidak lagi tersedia di malam hari.
Namun ternyata, ada sebagian dari para pengemudi bajaj yang enggan melayani penumpang saat sedang dibutuhkan. Alasannya, jarak yang dituju terlalu dekat, sehingga dianggap kurang sesuai dengan tarif dan upaya yang mereka keluarkan.
Hal itu membuat para penumpang geram. Dilansir dari Rushlane, Senin 12 Agustus 2019, belasan ribu pengemudi bajaj dilaporkan oleh para penggunanya di India. Konsumen mengeluh, selalu telat pulang ke rumah karena tidak ada bajaj yang mau mengantar dari stasiun.
Melihat begitu banyak warga yang mengadu, pemerintah Mumbai memutuskan untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya, ada 900 pengemudi bajaj yang terbukti malas melayani permintaan penumpang.
Selain itu, ditemukan juga lebih dari lima ribu pengemudi bajaj yang membawa lebih dari tiga penumpang. Ada juga sekitar enam ribu pengemudi yang ketahuan tidak membawa surat izin mengemudi.
Berdasarkan hasil temuan itu, tindakan tegas diambil. Ratusan pengemudi yang terbukti tidak mau menerima penumpang, dicabut SIM-nya. Hal itu ternyata mendapat pertentangan dari asosiasi pengemudi bajaj setempat.
Mereka kemudian menempuh jalur hukum, dan menggugat tindakan pencabutan SIM itu ke pengadilan. Namun, hakim memutuskan bahwa para pengemudi yang malas itu memang harus mendapat ganjaran. Gugatan ditolak, dan mereka juga tidak diizinkan untuk membuat SIM baru. Artikel Asli