Chat with us, powered by LiveChat

Saturday, October 5, 2019

Skandal Dokter dan Bidan, Polisi Temukan Sisa Sperma

Dugaan perzinahan dokter dan bidan di Mojokerto semakin menguat setelah temuan sisa sperma di dalam organ vital sang bidan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews.
Senyum Harian - Skandal dokter dan bidan di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto memasuki babak baru. Usai digerebek dan ditemukan dalam kamar di sebuah perumahan elite, dugaan terjadinya perzinahan semakin menguat. Hal itu merujuk temuan sisa sperma di dalam organ vital bidan yang berstatus istri polisi.
Sisa sperma itu menjadi bukti penyidik kepolisian guna menuntaskan kasus dugaan perzinahan ini. Adapun hasil visum atau SOAP sudah diterima penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reskrim Polres Kota Mojokerto.
Hasil visum tersebut bakal melengkapi sejumlah barang bukti yang sebelumnya diamankan penyidik kepolisian dalam kasus dugaan perzinahan oknum dokter berinisial ARP dengan bidan berinisial MAD.
"Hasil visum dan SOAP sudah keluar. Itu akan menjadi tambahan barang bukti sebelum kami melakukan gelar perkara untuk menentukan status tersangka dalam kasus ini," kata Kasat Reskrim Polresta Mojokerto, AKP Ade Warokka, Jumat kemarin.
Visum merupakan laporan tertulis untuk kepentingan peradilan atas permintaan yang berwenang yang dibuat oleh dokter, terhadap segala sesuatu yang dilihat dan ditemukan pada pemeriksaan barang bukti, berdasarkan sumpah pada waktu menerima jabatan, serta berdasarkan pengetahuannya yang sebaik-baiknya.
Visum biasanya dilakukan terhadap korban pemerkosaan, pencabulan serta penganiayaan. Utamanya bagi korban anak dibawah umur atau wanita yang masih perawan. Sementara SOAP dilakukan untuk wanita yang sudah menikah atau tidak perawan. Hal itu untuk mengetahui adanya sisa-sisa sperma dalam alat vital seorang wanita.
Dari hasil SOAP yang dilakukan dokter RSUD Wahidin Sudiro Husodo, ditemukan adanya sisa sperma dalam alat vital bidan MAD. Hal itu menguatkan indikasi adanya affair di antara keduanya. Ditambah dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan petugas saat melakukan penggeledahan pada Selasa (2/10/2019) malam.
"Iya ada sisa (sperma). Sedangkan barang bukti yang kami amankan ada sprei, sarung bantal, rambut, kemudian sejumlah telepon seluler (ponsel) milik kedua terlapor. Untuk ponsel kami masih kami uji di laboratorium forensik Polda Jatim," jelas dia.
Hingga saat ini, kata Warokka, unsur pidana dalam kasus dugaan perzinahan ini sudah terpenuhi. Dalam waktu dekat, polisi bakal memanggil sejumlah saksi untuk kembali dimintai keterangan. Sebelum, pihaknya memutuskan untuk melakukan gelar perkara.
"Sampai saat ini sudah ada enam orang saksi, dan ada satu lagi saksi yang akan kami mintai keterangan. Ia sebagai saksi kunci. Kalau unsur pidananya sudah terpenuhi, sesuai dengan pasal 284 ayat 1 dan 2," kata dia.
Skandal perselingkuhan yang melibatkan pegawai di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto terbongkar. Pasca digerebeknya seorang dokter berninisal ARP saat berduaan dengan oknum bidan berinisial MAD.
Penggerebekan pasangan selingkuh itu terjadi sekira pukul 08.00 WIB. Keduanya tertangkap basah saat berduaan di dalam kamar rumah di kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Mirisnya, keduanya digerebek oleh suami MAD, yang juga anggota polisi.
Belakangan terkuak ARP merupakan dokter spesialis ortopedi yang terikat status PNS. Sedangkan MAD merupakan pegawai tetap BLUD. Keduanya berdinas di RSUD Wahidin Sudiro Husodo milik Pemkot Mojokerto.
Tak hanya terancam hukuman pidana, ARP yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu berpotensi terkena sanksi disiplin pegawai. Itu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pada pasal 3 angka 6, disebutkan setiap PNS wajib menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS.

Ancaman sanksi juga menanti MAD. Terberat pegawai BLUD RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto itu terancam sanksi pemecatan. Hal itu tergantung dari hasil evaluasi kinerja MAD yang sudah tiga tahun ini diangkat menjadi pegawai tetap RSUD Wahidin Sudiro Husodo. Artikel Asli

Baru Dilantik Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Digugat Lawan Politik

Baru dilantik menjadi anggota dewan, Mulan Jameela alami masalah besar. Mantan caleg yang satu partai dengannya, Sigit Ibnugroho Sarasprono, mengajukan gugatan balik terhadap istri Ahmad Dhani itu.
Senyum Harian - Baru dilantik menjadi anggota dewan, Mulan Jameela alami masalah besar. Mantan caleg yang satu partai dengannya, Sigit Ibnugroho Sarasprono, mengajukan gugatan balik terhadap istri Ahmad Dhani itu.

Sidang perdana sudah digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/10). Dalam gugatannya, Sigit meminta hakim menyatakan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara: 520/Pdt.Sus.Parpol/2019/PN.Jkt.Sel tidak sah dan tidak berkekuatan hukum.


“Karena tidak dilantik, hak klien kami kepastian hukum, kerugian materi, dan immateril terhadap klien kami atas permasalahan ini besar sekali. Kalau berbicara tentang kemungkinan apabila semua pihak yang terlibat, kalau semuanya patuh dan tunduk terhadap hukum harusnya bisa. Tapi kalau kemudian kita menang, gugatan kita dikabulkan dan membatalkan putusan 520, harusnya DPP konsisten dong,” ujar kuasa hukum Sigit, Aris Septiono saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Achmad Guntur menyatakan bahwa tidak ada upaya hukum keberatan atas putusan hakim.

“Kalau tidak puas terhadap putusan itu mengajukan upaya hukum tapi tidak mengajukan upaya hukum itu diartikan mereka tidak keberatan. Ya sudah diserahkan kepada pihak-pihak di perkara tersebut,” tandas Guntur. O nov Artikel Asli

Pengakuan Mahasiswa yang Ditangkap: Minta Minum Ditampar, Kencing Ditendang

Susana ricuh unjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Selasa (24/9). {Suara.com/Arya Manggala]
Senyum Harian - Selain Dipukul Polisi, Motor dan Ponsel Genggam Mahasiwa Unindra Belum Kembali
Ahmad Ghifari (19), mahasiswa Universitas Indraprasta yang mengikuti aksi massa menolak beagam RUU bermasalah di sekitar gedung DPR pekan lalu, mengaku menjadi korban kekerasan aparat kepolisian.
Ia menuturkan, bergabung dengan massa aksi berangkat menuju Gedung DPR RI, Senin (30/9). Dalam aksi, Ghifari berperan sebagai tim medis sekaligus logistik.
Pemuda asal Bekasi tersebut bertugas membagikan air bahkan memberi perawatan untuk massa aksi yang terluka.
Singkat cerita, Ghifari membagikan air pada massa aksi di lokasi. Setelah tugasnya rampung, ia memilih rehat sejenak di dekat sepeda motornya.
Tak lama, pria yang lahir pada 10 Maret 2000 itu melihat aparat kepolisian berlari menuju kerumunan massa. Refleks, Ghifari menyalakan sepeda motornya untuk menjauh.
Saat itu, posisi Ghifari telah menjauh dari Gedung DPR RI. Bahkan, ia lebih dekat dengan Markas Polda Metro Jaya.
"Saya ditangkap setelah membagikan air. Kemudian, saya duduk di motor. Tiba-tiba, polisi berlari dari kejauhan," ujar Ghifari kepada Suara.com, Jumat (4/10/2019).
Ghifari menjauh karena takut terkena pukulan polisi. Namun, Ghifari tertangkap oleh polisi dan terkena bogem mentah.
"Saya refleks, sempat menyalakan motor karena takut dipukuli, bukan takut hal lain. Tiba-tiba polisi lari dari kejauhan dan langsung menangkap dan memukul saya," sambungnya.
Perlakuan kasar yang merundung Ghifari menyasar punggung, belakang telinga, hingga sekitar bibir.
Ghifari limbung, bahkan ia tak bisa mengingat keadaan di sekitar saat itu. Yang tak luput dari ingatannya hanya satu, enam polisi membawanya ke Polda Metro Jaya.
"Sekitar enam polisi yang nangkap saya. Intinya, saat penangkapan ketika di jalan menuju Polda, saya menerima kekerasan dari pihak kepolisian," cetus mahasiswa semester satu jurusan Teknik Industri tersebut.
Sesampainya di Polda Metro Jaya, Ghifari bersama massa ditempatkan di Gedung Shabara. Di sana, ia kembali mendapatkan perlakuan kasar: ditendang, ditampar dan dipukul.
Akun Instagram @reformasidikorupsi sempat menulis perlakuan yang diterima oleh Ghifar.
"Dalam proses pemeriksaan, Ghifar mendapat intimidasi. Kalau minta minum ditampar, kencing ditendang.”
Hal tersebut diakui kebenarannya oleh Ghifari. Hanya, Ghifari menyebut perlakuan yang lebih kasar ia terima saat digelandang menuju Polda Metro Jaya.
"Iya betul (pernyataan tersebut), tapi itu menurut saya tidak terlalu parah. Lebih parah saat saya ditangkap," katanya.
HP dan Motor Belum Dikembalikan
Selasa (1/10/2019), Ghifari dijemput oleh orang tuanya. Tapi, sepeda motor Honda Vario bernomor polisi F 4270 FEE dan satu unit ponsel genggam miliknya belum dikembalikan.
"Yang saya mau dari pihak kepolisian mengembalikan ponsel dan motor. Kemudian, bertanggung jawab atas luka-luka saya," kata Ghifari.
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono meminta mahasiswa Unindra bernama Ahmad Ghifari yang diduga menjadi korban kekerasan aparat, membuat laporan pengaduan.
Video yang memperlihatkan kekerasan terhadap Ghifari ketika ikut aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Senin (30/9) lalu, beredar di media sosial Twitter dan Instagram.

"Jika mahasiswa itu merasa dirugikan, silakan buat laporan," kata Argo. Artikel Asli

Friday, October 4, 2019

Tidur dengan Lampu Menyala, Gadis Ini Alami Pubertas di Usia 7 tahun

Gadis ini harus mengalami pubertas di usia 7 tahun setelah tidur dengan lampu menyala dalam jangka waktu lama.
Senyum Harian - Masa pubertas biasanya dialami oleh seorang anak saat ia beranjak dewasa. Pada perempuan, tanda-tanda pubertas yang dialami adalah menstruasi dan payudara membesar.
Proses ini biasanya terjadi di usia sekira 12 tahun. Namun hal berbeda dialami oleh seorang anak dari Ningbo, Zhejiang. Anak perempuan itu mengalami pubertas dini.
Di usia 7 tahun, payudaranya sudah tumbuh dan tinggi badannya bertambah pesat. Melansir World of Buzz, Jumat (4/6/2019), anak yang dikenal dengan nama Tong Tong itu tingginya bertambah 10 cm dalam setahun.

Semula percepatan pertumbuhan yang ekstrem itu membuat ibu Tong Tong sangat senang. Dia berpikir putrinya akan menjadi perempuan yang tinggi ketika tumbuh dewasa. Hingga suatu hari, saat memandikan putrinya, ia menemukan hal yang aneh. Payudara gadis kecil itu mulai tumbuh dan ada beberapa benjolan kecil.
Ibu Tong Tong khawatir dan membawanya ke dokter. Dokter memberi tahu bila tulang-tulang Tong Tong seperti seseorang yang berusia tiga tahun lebih tua dari usianya. Selain itu, meskipun mengalami percepatan pertumbuhan, tinggi badannya sulit melebihi 150 cm di masa depan.
Dokter mengatakan Tong Tong mengalami pubertas sebelum waktunya. Folikel ovariumnya meningkat secara signifikan dan sudah terlambat untuk dirawat. Bahkan obat-obatan tidak mampu mengatasinya. Sang ibu terkejut mendengar hal itu dan bertanya alasannya.
Dokter menanyai tentang gaya hidup Tong Tong termasuk kebiasaan tidurnya. Sang ibu menjawab anaknya jarang makanan gorengan, suplemen, atau minuman ringan kepada putrinya. Tapi dokter menemukan anaknya tidur dengan lampu menyala di malam hari.
Dokter menjelaskan bahwa Tong Tong mengalami pubertas dini karena sekresi melatonin yang ditekan karena cahaya.
Penurunan melatonin dalam tubuhnya diduga mempercepat proses pematangan seksual sehingga menyebabkan gadis kecil itu mengalami pubertas sebelum waktunya.
Dokter menambahkan, jika seorang gadis mengalami pertumbuhan tiba-tiba sebelum berusia sembilan tahun dan seorang anak laki-laki juga memiliki pengalaman yang sama sebelum berusia 11 tahun serta mengalami sifat seksual sekunder, maka mereka mengalami pubertas dini dan perlu dirawat.
Studi tentang fenomena melatonin pada masa pubertas telah dilakukan sebelumnya. Dikatakan melatonin berlebihan memiliki hubungan dengan penurunan pematangan seksual.
WebMD juga melaporkan bahwa paparan cahaya dapat menghambat produksi melatonin, terutama pada malam hari ketika berada pada kinerja puncaknya. Artikel Asli

Istri Wajib Tahu! Ini Dampak Penolakan Hubungan Intim bagi Suami

Anda tentu bisa membayangkan, betapa absurd jika laki-laki tidak lagi menyukai seks?
Senyum Harian - Istri, yang beraktivitas di luar rumah atau pun tidak, kemungkinan sesekali menolak ajakan berhubungan intim dengan alasan capek. Bahkan tidak cukup mengatakannya dengan baik-baik, kebanyakan wanita malah lebih dulu menunjukkan sikap rewel mulai detik pertama bertemu lagi dengan suami di rumah.
Kepada suami, mereka akan mengatakan baru saja menghadapi hari yang panjang, di kantor maupun bersama anak-anak; setumpuk pekerjaan kantor atau rumah yang melelahkan; belum ditambah keluhan soal jalan macet saat pulang menuju rumah. Kode keras penolakan, he he he.
Sarah Hunter Murray Ph.D, dalam tulisannya How Does Sexual Rejection Affect Men? yang dimuat dalam Psychology Today mengatakan, ada dua asumsi yang dipegang teguh wanita sehingga mereka “tega”, sengaja atau pun tidak, melakukan penolakan seksual kepada pasangan. Pertama, para istri yang menganggap penolakan tidak akan menyakiti hati pasangan, karena laki-laki, toh tidak pakai hati untuk hubungan intim. Kedua, para wanita yang menganggap dirinya “gatekeeper” atau penjaga gerbang yang berhak bilang ya atau tidak kepada siapa pun yang ingin masuk, termasuk pasangannya sendiri.


“Intinya, semua menuju satu kesimpulan, penolakanseksual tidak akan terlalu menyakiti pria. Karena sebagai laki-laki, mereka pasti sudah siap dengan kemungkinan itu,” kata Sarah. Berbeda dengan wanita yang kebanyakan sakit hati atau bahkan sedih ketika berada dalam posisi pihak yang berinisiatif untuk hubungan intim, namun mendapatkan penolakan. Setidaknya itu yang diakui kebanyakan wanita yang diwawancarai Sarah. “Padahal, laki-laki juga akan merasakan sakit yang sama atau bahkan lebih, termasuk mengganggu rasa percaya diri, egonya, bahkan menurunkan minat mereka terhadap hubungan intim itu sendiri,” jelas Sarah.
Pada penelitian kualitatif tentang turun-naiknya hasrat seksual yang dilakukan Sarah kepada sekelompok pria (berusia 30-65 tahun) yang sedang berada dalam hubungan jangka panjang dengan pasangan (rata-rata 14 tahun), didapatkan hasil gairah mereka menurun ketika ditolak pasangan. “Saya sebetulnya orang yang positif, tapi ketika bicara tentang seks, sulit untuk tetap positif atau membayangkan seks jika terus-menerus ditolak. Jadi, lebih mudah untuk tidak memikirkannya lagi,” kata Ben, narasumber berusia 49 tahun.
“Apa yang dirasakan Ben (dan banyak pria lainnya) ketika mendapatkan penolakan tidak sekadar berhenti pada kesimpulan 'pasanganku sedang tidak menginginkan seks saat ini' melainkan 'pasanganku tidak menginginkanku',” terang Sarah. Bukan berarti para pria ini sama sekali tidak bisa menerima penolakan. Mereka mengerti ketika pasangan memang terlihat sakit kepala, mengalami bad mood, dan lain-lain. Kalimat seperti ‘tidak malam ini ya, Sayang' masih bisa diterima, tapi bukan sesuatu yang diharapkan terjadi terus-menerus.
Anda tentu bisa membayangkan, betapa absurd jika laki-laki tidak lagi menyukai seks? “Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa menghadapi penolakan itu sulit. Penolakan seksual itu sangat, sangat menyakitkan. Dan akhirnya, pria memilih menghindar agar tidak terluka lagi,” simpul Sarah. Lantas, ketika kelak tiba masa Anda yang menginginkan seks, siap ganti merasakan penolakan?
Kiat Menolak Secara Halus
Ketika benar-benar sedang tidak menginginkan seks, wanita bisa melakukan dua langkah strategis ini. Berikut kiatnya diungkap Sarah:
- Agar pasangan tidak merasakan penolakan, katakan ini ketika Anda sedang tidak menginginkan seks, “Maaf, malam ini tidak dulu, ya. Tapi besok mungkin bisalah curi waktu atau akhir pekan sekalian?”
- Lalu jangan langsung menjauh dari pasangan. Tawarkan pilihan lain, misalnya pelukan-pelukan manja dan mesra berdua di sofa. Anda mungkin akan terkejut dengan reaksi suami dan hubungan Anda dalam jangka panjang. Artikel Asli

Sultan Malaysia Ceraikan Miss Moscow Oksana Voevodina, Minta Uang 400 Juta Perbulan!

Senyum Harian - Berita Sultan Muhammad V yang ceraikan istrinya, Miss Moscow Oksana Voevodina memang cukup mengejutkan. Yang lebih mengejutkan lagi, sang istri rupanya meminta uang sebesar 400 juta perbulan!


Seperti apa sih ceritanya? Simak selengkapnya di sini.
Kabar tak menyenangkan muncul dari mantan Sultan Malaysia, Sultan Muhammad V. Dirinya menceraikan sang istri yang merupakan miss Moscow, Oksana Voevodina.
Sebenarnya, kabar perceraian mereka berdua telah lama terdengar. Namun Oksana sempat membantah kabar perceraian tersebut.

Oksana bahkan sempat mengunggah foto dirinya bersama dengan sang suami pada bulan September lalu. Dirinya juga bercerita bagaimana kisah cinta keduanya berawal.
Pada akhirnya, Oksana pun mengakui perceraian tersebut. Perceraian itu didaftarkan pada tanggal 1 Juli lalu. Dirinya juga sudah tak bertemu dengan sang suami sejak bulan Desember.

Kabarnya, Oksana meminta sejumlah uang usai bercerai dengan Sultan Muhammad. Uang yang dimintanya sangat besar, 400 juta perbulan!

Oksana juga kabarnya meminta dibelikan rumah di London yang berharga 8 juta poundsterling, atau sekitar 140 miliar rupiah!
Masih belum ada kepastian apakah Oksana memang benar mengajukan permintaan tersebut, dan apakah Sultan Muhammad bersedia untuk memenuhinya atau tidak. Artikel Asli

Thursday, October 3, 2019

Jurnalis Indonesia yang Tertembak di Hong Kong Buta Permanen

Senyum Harian - VEBY Mega Indah, jurnalis Indonesia yang terkena tembak di bagian mata oleh polisi Hong Kong, kehilangan penglihatannya. Hal itu dipastikan pengacara Veby, Michael Vidler.
"Dokter yang merawat (Veby Mega) Indah hari ini memberitahunya bahwa sayangnya cedera yang dialaminya akibat ditembak polisi, mengakibatkan kebutaan permanen di mata bagian kanan," kata Vidler, seperti dikutip Hong Kong Free Press, Rabu (2/10).
“Dia diberi tahu bahwa pupil matanya pecah oleh kekuatan benturan. Persentase pasti dari kerusakan permanen hanya dapat dinilai setelah operasi,” imbuh Vidler.
Foto menunjukkan Veby, editor media Suara Hong Kong News, mengenakan rompi dengan warna mencolok, helm dengan tanda pers, pelindung mata, dan berdiri di samping staf media lain.
Dia terkena tembakan peluru karet ketika dia melakukan live streaming Facebook.
Insiden penembakan ini terjadi di sebuah jembatan dekat stasiun MTR Wan Chai. Veby tersungkur usai menderita luka tembak itu.
Dia tetap sadar dan diberi pertolongan pertama di tempat kejadian. Dia kemudian dikirim ke Rumah Sakit Pamela Youde Nethersole Eastern.
Vidler mengatakan bahwa keluarga Veby tetap di sisinya:
"Kami juga dapat mengonfirmasi telah menerima bukti dari pihak ketiga, yang menunjukkan proyektil yang membutakan Veby adalah peluru karet dan bukan semacam kacang seperti yang diperkirakan pada awalnya."
Senin (30/9), Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA) mengatakan sangat prihatin dengan insiden itu.
“Kami sangat prihatin dengan laporan bahwa cedera itu disebabkan peluru karet atau kacang dan bahwa wartawan itu berada jauh dari para demonstran yang berkumpul pada saat kejadian. Dia jelas dapat diidentifikasi sebagai anggota pers dan dengan sejumlah jurnalis lainnya pada saat itu juga mengenakan tanda pers visibilitas tinggi,” sebut sebuah pernyataan HKJA.
“Polisi memiliki tugas membantu pers dan memfasilitasi pelaporan oleh anggota pers. Jelas bahwa ini berarti bahwa polisi tidak boleh menyebabkan cedera pada anggota pers," imbuh HKJA yang juga melakukan penyelidikan atas kejadian ini.
Pada 30 September, Vidler menyebutkan polisi yang melepaskan tembakan ini diduga melepaskan tembakan dari jarak dekat sekitar 12 meter. Atas kejadian ini, Veby, menurut Vidler, akan meminta kepolisian Hong Kong melakukan penyelidikan kriminal.
Konsulat Jenderal RI di Hong Kong juga telah meminta Kepolisian Hong Kong untuk melakukan penyelidikan atas penembakan itu.
Ribuan orang berkumpul dalam protes antitotaliterisme global pada Minggu (29/9) di Hong Kong. Protes itu sudah memasuki minggu ke-17. Unjuk rasa ini awalnya menentangan undang-undang ekstradisi yang berubah menjadi demonstrasi seruan untuk demokrasi di Hong Kong. Artikel Asli